Teror Geng Motor - Akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan di berita-berita televisi yang memuat Teror Geng Motor di Malam Hari. Berikut berita yang saya ambil dari
VIVANEWS.COM:
Sudah tiga orang tewas dalam aksi penyerangan yang dilakukan gerombolan tak dikenal dalam sepekan terakhir di Jakarta menjelang pagi. Meski tidak langsung, tapi polisi menduga kejadian penyerangan itu ada kaitannya dengan kematian anggota TNI Angkatan Laut, Kelasi (KLS) Arifin, oleh anggota geng motor di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, pada 31 Maret 2012 lalu.
Aksi brutal kelompok tak dikenal itu pertama kali terjadi di SPBU Shell, Danau Sunter, Jakarta Utara, pada 7 April 2012. Soleh (19), meninggal akibat luka tusuk. Aksi ini sempat terekam kamera CCTV di dalam mimimarket. Lihat rekamannya di sini.
Belum lagi polisi selesai menyelidiki aksi brutal itu, kejadian penyerangan dan perusakan kembali terjadi. Kali ini di sepanjang Jalan Pramuka dan di minimarket 7-Eleven, Jalan Salemba Raya, Paseban, Jakarta Pusat, Jumat dini hari, 13 April 2012.
Satu korban bernama Anggi Darmawan, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Korban mengalami luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya.
Gerombol bermotor yang berjumlah 200 orang itu datang dari arah Matraman, sambil menenteng senjata tajam. Sejumlah warga bahkan melihat beberapa dari mereka mengacung-acungkan senjata api.
Menurut Joko, warga yang ada di kawasan Jalan Raya Pramuka, gerombol orang itu berambut cepak, datang dan langsung merusak setiap motor yang terparkir di pinggir jalan dan memukuli orang yang sedang duduk-duduk di dekatnya.
Seorang korban kebrutalan geng motor yang mengalami luka berat, Nendi Haryanto (22) menceritakan kepada VIVAnews, mengenai kedatangan orang berbadan tegap yang menghabisi nyawa temannya.
"Sekitar pukul 03.00 WIB, ada belasan orang yang memukuli Anggi," kata Nendi Haryanto di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat 13 April 2012.
Saat itu, Nendi dan Anggi sedang bersama teman-temannya melintasi Jalan Pramuka setelah mengunjungi rumah rekan mereka. Dalam perjalanan pulang, belasan orang tak dikenal yang juga menggunakan motor memepet mereka dan langsung memukulinya. Penyerang itu membawa balok kayu dan senjata tajam.
Tidak banyak yang dingat saat itu, Nendi hanya tahu, kebanyakan dari penyerang memakai pakaian serba hitam. Selain dipukuli, Nendi juga kehilangan motor Jupiter MX B 6303 SNI miliknya, juga sejumlah barang seperti helm, ponsel, dan dompet.
"Saya tak ingat setelah itu, karena saya pingsan," katanya.
Sebelumnya, gerombolan motor ini juga melakukan perusakan dan penyerangan kepada pengujung di minimarket 7-Eleven, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, sekitar pukul 02.30 WIB.
Dijelaskan Kasat Reskrim Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Hengki Haryadi, puluhan orang itu masuk ke areal minimarket dan langsung menyerang pengunjung yang sedang duduk di tempat itu.
Sementara itu seorang karyawan 7-Eleven yang tidak bersedia disebut identitasnya, menjelaskan, geng motor itu datang bergerombol dan langsung masuk ke halaman parkir minimarket. Meja, bangku, serta kaca pintu dirusak. Pada saat aksi itu terjadi, pengunjung langsung panik. Ada yang berlari ke jalan dan ada yang masuk ke dalam toko.
"Mereka turun dengan membawa samurai dan balok. Mereka langsung masuk dan mengacak-acak toko," katanya.
Dalam kejadian itu, Roby (20), warga Paseban Barat, mengalami luka sobek di telapak tangan akibat sabetan senjata tajam. Sementara Ade Pirmanto (30), warga Rawa Selatan, Johar Baru, mengalami luka di bagian kepala kanan.
Selain melukai pengunjung, dua unit motor dirusak. Mereka juga menjarah dua telepon genggam Blackberry dan Samsung Android.
Kepolisian Daerah Metro Jaya bahkan mendapat laporan, bahwa kelompok orang tak dikenal itu sudah mengamuk dan melakukan perusakan di sejumlah kawasan di Jakarta Utara, sejak pukul 01.30 WIB.
Lokasi pertama yang menjadi sasaran adalah sekitar kantor PT DOK Bayu Bahari, Jalan Industri Pelabuhan Tanjung Priok. Mereka melukai ZaenaL Arifin (32), warga Koja, dan Heri Susanto (33), warga Bogor. Mobil Toyota Rush B 72 RM juga ikut dirusak.
Sekitar pukul 01.40 WIB, kelompok ini melintasi kantor Polsek Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebagian dari mereka kembali bertindak anarkis dengan melempari kantor polisi dengan batu.
Berselang lima menit, mereka mengamuk di kawasan Pasar Warakas, dan mencederai warga bernama Nachrowi (17). Sekitar pukul 01.50 WIB, sejumlah orang yang sedang duduk-duduk di depan toko bingkai Jalan Warakas Raya, ikut merasakan kebrutalan gerombolan ini. Ramdani (20) mengalami luka akibat dikeroyok. Dan pada pukul 02.00 WIB, gerombolan ini merusak Pos Volker, dan melukai Tohirman Widodo (25).
Setelah di kawasan Jakarta Utara, kelompok ini kemudian bergerak ke kawasan Jakarta Pusat, dan menyerang orang di sekitar Jalan Raya Pramuka dan minimarket 7-Eleven, Salemba.
Gunakan pita kuning
Bila sebelumnya gerombolan orang tak kenal yang melakukan penganiayaan dan membunuh di SPBU Shell Danau Sunter, Jakarta Utara, menandakan diri dengan cat putih di wajah.
Kini gerombolan motor yang melakukan perusakan di delapan titik di kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Pusat, menggunakan tanda pita berwana kuning di lengan bajunya sebelah kiri.
"Jika dilihat ciri-cirinya dan bagaimana mereka melakukan kegiatan perusakan, ada kemiripan dengan yang terjadi sebelumnya. Terkait pita kuning yang diperoleh dari kesaksian di lapangan akan didalami lagi," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Jumat 13 April 2012.
Peristiwa itu kata Rikwanto, merupakan bentuk tindak pidana murni. Tapi polisi memastikan bahwa kelompok ini sudah berniat untuk mangacau.
Rikwanto juga menduga kejadian penyerangan di Jakarta belakangan ini punya kemiripan dengan kasus penyerangan di Aceh, bersamaan menjelang Pilkada. Tetapi, di Aceh yang menjadi sasaran adalah atribut kampanye dan individu yang terkait dengan cagub sementara di Jakarta sasaran penyerangan adalah warga dan kantor polisi.
Sementara itu, Markas Besar TNI Angkatan Laut berkali-kali sudah membantah bahwa kejadian perusakan dan penganiayaan di SPBU Shell dan di sejumlah wilayah pada dini hari tadi, bukan dilakukan oleh anggotanya.
"Saya sudah kroscek ke Panglima tidak ada itu. Saya sudah berkali-kali bantah. Tidak ada hubungan," kata Kepala Pusat Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati dalam perbincangan dengan VIVAnews.
Untung menegaskan, ciri-ciri para penyerang berambut cepak itu jangan lalu diidentikkan dengan anggota TNI. Karena pria berambut cepak itu bisa siapa saja. Kembali ditegaskan Untung, militer itu bersifat komando. Jadi sangat tidak mungkin ada perintah penyerangan dari panglima atau dari atasannya.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung S Rajab ikut menyoroti kasus ini. Koordinasi dengan beberapa pihak untuk mengungkap penyerangan geng motor di delapan titik Ibukota, dini hari tadi sudah dilakukan.
Sebanyak 250 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polisi Militer Angkatan Laut akan melakukan patroli bersama. Patroli dilakukan untuk mencegah penyerangan kelompok geng motor terulang.
Geng motor ditembak?
Berselang sejam kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB, setelah aksi kekerasan di Jalan Raya Pramuka dan di minimarket 7-Eleven, Salemba, aksi kekerasan kembali terjadi.
Berdasarkan informasi, tepatnya di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Ketika itu sekelompok pengrusak di minimarket 7-Eleven tengah berkonvoi dengan sepeda motor, tiba-tiba dari dalam sebuah mobil Toyota Yaris memberondong tembakan.
Akibatnya, dua pengendara sepeda motor yang berkelompok itu terkena tembak. Diketahui, dua orang tersebut adalah anggota TNI.
Setelah menembak, pelaku langsung kabur ke arah Rawa Sari dan masuk tol antara Tol Rawa Sari dan Tol Rawamangun. Sementara, kedua korban penembakan langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati membenarkan ada anggota TNI yang tertembak dinihari tadi.
"Satu anggota kita tertembak dan satu lagi dari Angkatan Darat," katanya kepada VIVAnews.
Dua anggota TNI itu yakni, Pratu Apm Sugeng Riyadi, anggota lembaga farmasi TNI AL, dan Prada Akbar Fidi Aldian dari Yonif Linud 503 Kostrad.
Untung menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait kejadian tersebut. Lalu kenapa anggota TNI tertembak tadi malam?
"Justru di situlah masalahnya. Karena kami sebagai korban. Jadi tentunya tanya ke Polda, kenapa bisa ada penembakan," kata Untung.
"Kejadian tanggal 31 Maret (anggota TNI AL tewas dikeroyok geng motor) itu kan belum tuntas. Justru ini jadi pekerjaan rumah yang kedua buat polisi," ucapnya.
Daftar korban tewas
1. Anggota TNI AL Kelasi (KLS) Arifin, anggota Pangkalan Armada Maritim RI wilayah Barat (Pangarmabar). Korban tewas karena luka tusuk pada 31 Maret 2012.
2. Soleh (19) meninggal karena dianiaya kelompok orang tak dikenal di SPBU Shell, Danau Sunter, Jakarta Utara.
3. Anggi Darmawan, meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Korban mengalami luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya dan mengalami pendarahan.
Korban luka-luka
1. Zaenal (18), luka di kepala (di SPBU Shell).
2. Reza (19), seorang pelajar dan luka tusuk pada tengkuk (di SPBU Shell).
3. Muhamad Syarif (20), luka sobek sebelah mata kanan (di Kemayoran).
4. Mul (22) dengan luka sobek punggung kiri (di Kemayoran).
5. Fajri (26), sobek punggung kanan (di Kemayoran)
6. Reza Palupi (24), luka tusuk di punggung (di Kemayoran).
7. ZaenaL Arifin (32).
8. Heri Susanto (33).
9. Nachrowi (17).
10. Ramdani (20).
11. Tohirman bin Widodo (25).
12. Ade Kirmawan (22).
13. Robi (20).
14. Nendi Haryanto (22).
Kerugian harta benda
1. Sebuah motor Yamaha Cripton B 3186 PX dibakar (di Kemayoran).
2. Dua motor dibakar dan tiga dirusak saat kejadian di Jalan Raya Pramuka.
3. Yamaha Mio B 6359 FMZ, jok disayat senjata sajam.
4. Honda Scoopy B 2528 TDT, spedometer pecah.
5. Honda Vario B 6s485 TND, lampu sen sebelah kiri depan dan spedometer pecah.
6. Honda Revo B6392BYS, spedometer kaca spion dirusak.
Kerugian lain, saat aksi penyerangan di minimarket 7-Eleven di kawasan Salemba, pelaku menjarah dua telepon genggam Blackberry dan Samsung Android.
Kalau menurut saya sebagai admin
BLOGNYA SI IMIN, mungkin mereka itu merupakan komplotan perampok yang memakai seragam sama dan mengatasnamakan Geng Motor. Padahal tidak semua geng motor beraksi brutal seperti itu lho.
sumber: http://fokus.vivanews.com/news/read/304331-geng-motor-terus-berulah--sudah-3-orang-tewas