Tips Meningkatkan Nafsu Makan |
Tips Meningkatkan Nafsu Makan - Pagi-pagi gini enaknya ngomongin soal makan. Makan menjadi sebuah kebutuhan sehari-hari bagi makhluk hidup. Kalau tidak makan mana bisa hidup? Bagi manusia, makan akan membuat badan menjadi lebih bertenaga. Makanya tidak heran banyak orang yang memiliki hobi makan. Tapi ada juga lho yang malah makannya sedikit. Entah itu karena tidak nafsu atau ada alasan lainnya. Tapi yang jelas jika seseorang itu tidak memiliki nafsu makan yang baik, jelas itu bisa berbahaya. Akibatnya badan bisa kurus dan tidak sehat. Maka dari itu, di postingan blog ini saya akan memberikan cara atau tips untuk meningkatkan nafsu makan kita. Insya Allah manjur. Bagaimana caranya? Lihat di bawah ini:
1. Utamakan asupan protein saat sarapan.
Asupan protein yang memadai saat sarapan akan mengurangi rasa lapar pada siang hari. Alhasil, Anda tidak terangsang untuk makan dalam jumlah banyak. Riset menunjukkan, berkat asupan protein yang cukup di pagi hari, total asupan kalori harian Anda akan cenderung lebih sedikit dari biasanya. Pengurangan itu mencapai 267 kalori.
Semua jenis makanan dengan kandungan protein tinggi dan rendah lemak yang disajikan dengan direbus, dikukus atau dibakar. Contohnya adalah: daging sapi has dalam/tenderloin/top sirloin yang rendah lemak (lean meat), dada ayam tanpa kulit, dada kalkun tanpa kulit, ikan salmon, tuna, sardin, mackerel, putih telur, tahu dan tempe, keju cottage rendah lemak, yoghurt rendah lemak, susu kedelai. Itu semua makanan favorit para pecinta fitnes.
2. Jauhkan makanan favorit.
Namanya juga makanan favorit, sudah barang pasti kita akan suka dan kerap menikmatinya. Agar tak sampai kebablasan saat menikmatinya, jauhkan makanan favorit itu dari jangkauan tangan Anda. Apa yang dilakukan Brian Wansink PhD, psikolog sekaligus pemerhati makanan dari Cornell University, mungkin bisa dicontoh. Ia menyimpan minuman soda kesukaannya di almari pendingin yang ada di ruang bawah tanah.
3. Tidurlah yang cukup.
Orang yang tidur kurang dari delapan jam akan mengalami fluktuasi hormonal. Menurut para ahli, nafsu makan seseorang cenderung meningkat ketika hormon-hormon di dalam tubuh berfluktuasi.
4. Lapar datang, hirup aroma favorit.
Penelitian menunjukkan, reaksi otak terhadap lemak di mulut sama dengan reaksi otak ketika hidung mencium aroma yang menarik. Karena itu, jika perut Anda meronta minta diisi, cobalah tak langsung menuruti. Siasati dengan menghirup aroma favorit. Maka, rasa lapar pun terlupa.
5. Sajikan secukupnya.
Tahukah Anda, makin banyak makanan yang tersaji di meja makan, makin banyak pula makanan yang Anda santap. Karena itu, usahakan untuk menyajikan makanan secukupnya saja. Saat di restoran dan Anda memesan makanan cukup banyak misalnya, jangan segan meminta pelayan untuk membungkus (untuk dibawa pulang) sebagian makanan itu. Sesampai di rumah, simpan makanan itu dalam kulkas dan Anda bisa menyantapnya esok hari.
6. Makanlah di tempat terang.
Bersantap di kafe atau restoran? Pilihlah tempat yang terang. Di tempat yang terang, seseorang akan cenderung makan lebih sedikit dibanding ketika makan di tempat temaram. Karena di tempat terang, Anda akan lebih sadar diri, bahkan cenderung khawatir kalau ada orang lain memperhatikan apa yang sedang kita makan.
7. Asyik mengobrol.
Saat makan bersama teman-teman, kerap kali obrolan seru terjadi. Ternyata, mengobrol bisa membuat Anda kehilangan waktu untuk makan dalam jumlah banyak. Gara-gara asyik ngobrol, bisa jadi makanan di piring Anda masih tersisa, sementara teman Anda sudah selesai makan. Kalau begini, mesti bagaimana? Kalau teman-teman sudah selesai
Asupan protein yang memadai saat sarapan akan mengurangi rasa lapar pada siang hari. Alhasil, Anda tidak terangsang untuk makan dalam jumlah banyak. Riset menunjukkan, berkat asupan protein yang cukup di pagi hari, total asupan kalori harian Anda akan cenderung lebih sedikit dari biasanya. Pengurangan itu mencapai 267 kalori.
Semua jenis makanan dengan kandungan protein tinggi dan rendah lemak yang disajikan dengan direbus, dikukus atau dibakar. Contohnya adalah: daging sapi has dalam/tenderloin/top sirloin yang rendah lemak (lean meat), dada ayam tanpa kulit, dada kalkun tanpa kulit, ikan salmon, tuna, sardin, mackerel, putih telur, tahu dan tempe, keju cottage rendah lemak, yoghurt rendah lemak, susu kedelai. Itu semua makanan favorit para pecinta fitnes.
2. Jauhkan makanan favorit.
Namanya juga makanan favorit, sudah barang pasti kita akan suka dan kerap menikmatinya. Agar tak sampai kebablasan saat menikmatinya, jauhkan makanan favorit itu dari jangkauan tangan Anda. Apa yang dilakukan Brian Wansink PhD, psikolog sekaligus pemerhati makanan dari Cornell University, mungkin bisa dicontoh. Ia menyimpan minuman soda kesukaannya di almari pendingin yang ada di ruang bawah tanah.
3. Tidurlah yang cukup.
Orang yang tidur kurang dari delapan jam akan mengalami fluktuasi hormonal. Menurut para ahli, nafsu makan seseorang cenderung meningkat ketika hormon-hormon di dalam tubuh berfluktuasi.
4. Lapar datang, hirup aroma favorit.
Penelitian menunjukkan, reaksi otak terhadap lemak di mulut sama dengan reaksi otak ketika hidung mencium aroma yang menarik. Karena itu, jika perut Anda meronta minta diisi, cobalah tak langsung menuruti. Siasati dengan menghirup aroma favorit. Maka, rasa lapar pun terlupa.
5. Sajikan secukupnya.
Tahukah Anda, makin banyak makanan yang tersaji di meja makan, makin banyak pula makanan yang Anda santap. Karena itu, usahakan untuk menyajikan makanan secukupnya saja. Saat di restoran dan Anda memesan makanan cukup banyak misalnya, jangan segan meminta pelayan untuk membungkus (untuk dibawa pulang) sebagian makanan itu. Sesampai di rumah, simpan makanan itu dalam kulkas dan Anda bisa menyantapnya esok hari.
6. Makanlah di tempat terang.
Bersantap di kafe atau restoran? Pilihlah tempat yang terang. Di tempat yang terang, seseorang akan cenderung makan lebih sedikit dibanding ketika makan di tempat temaram. Karena di tempat terang, Anda akan lebih sadar diri, bahkan cenderung khawatir kalau ada orang lain memperhatikan apa yang sedang kita makan.
7. Asyik mengobrol.
Saat makan bersama teman-teman, kerap kali obrolan seru terjadi. Ternyata, mengobrol bisa membuat Anda kehilangan waktu untuk makan dalam jumlah banyak. Gara-gara asyik ngobrol, bisa jadi makanan di piring Anda masih tersisa, sementara teman Anda sudah selesai makan. Kalau begini, mesti bagaimana? Kalau teman-teman sudah selesai
Selamat Mencoba dan Semoga Bermanfaat ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar